You are currently viewing Good Manufacturing Practices: Pengertian, Indikator, dan Manfaat

Good Manufacturing Practices: Pengertian, Indikator, dan Manfaat

Good Manufacturing Practices: Pengertian, Indikator, dan Manfaat

Table of Contents

Dalam proses produksi makanan/minuman terdapat sebuah pedoman agar semua produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik saat sampai di tangan konsumen. Pedoman ini dikenal dengan Good Manufacturing Practices (GMP) atau yang dikenal juga dengan istilah Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB). Lalu apa sebenarnya pengertian GMP dan fungsi praktisnya di industri? Baca selengkapnya artikel ini! 

Pengertian Good Manufacturing Practices

Good manufacturing practices adalah sebuah pedoman yang digunakan untuk mencegah tercemarnya pangan olahan secara biologi, kimia/fisik, yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Good Manufacturing Practices atau CPPOB dimaksudkan bagi industri pengolahan pangan untuk menghasilkan produk yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu, CPPOB bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri pengolahan pangan dan meningkatkan produktivitas serta efisiensi industri pengolahan pangan.

Pedoman CPPOB ini juga diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian No 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik (Good Manufacturing Practices)

Informasi yang Terdapat dalam Good Manufacturing Practices atau Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) di antaranya: 

  • Penyimpanan bahan yang digunakan dalam produksi dan produk akhir dilakukan dengan baik sehingga tidak mengakibatkan penurunan mutu dan keamanan pangan.
  • Bahan yang digunakan harus disimpan di ruangan yang bersih, aliran udara terjamin, suhu sesuai, cukup penerangan, dan bebas hama.
  • Proses distribusi juga harus diawasi untuk menghindari kesalahan yang mengakibatkan kerusakan pada pangan. Tingkatkan pengawasan dalam sistem distribusi sekarang! 
  • Wadah dan alat pengangkatan harus didesain sedemikian rupa sehingga tidak mencemari produk dan mempertahankan suhu, kelembaban, dan mencegah kontaminasi produk dari kotoran.

Indikator Good Manufacturing Practices 

Komitmen Stakeholder 

Hal mendasar yang perlu diterapkan sebelum menerapkan standar Good Manufacturing Practices adalah membangun komitmen antara seluruh stakeholder perusahaan mulai dari pemilik, pemimpin, hingga karyawan. Kesuksesan dalam penerapan standar GMP menuntut kerja sama seluruh SDM yang ada di perusahaan. 

Tim yang Solid 

Setelah komitmen antar stakeholder terbangun, penting untuk membentuk tim yang solid dan menunjuk penanggung jawab yang mempunyai kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin tim. 

Standar Referensi & Indikator

Terapkan standar referensi yang efektif dan sesuai dengan kemampuan perusahaan. Mulai dari fasilitas produksi, desain tempat, dan ruang penyimpanan produk. Perusahaan juga perlu menerapkan indikator untuk mengurangi kesalahan fatal dalam proses produksi. 

Manfaat Good Manufacturing Practices 

Ada beberapa manfaat yang akan didapatkan jika perusahaan mengikuti standar Good Manufacturing Practices, di antaranya: 

Menjaga Keselamatan Konsumen 

Saat pengusaha mampu menerapkan GMP dengan baik, maka produk makanan & minuman yang diproduksi akan mampu menghasilkan produk akhir yang berkualitas sehingga keselamatan konsumen terjaga. 

Membangun Kepercayaan Konsumen 

Kepercayaan konsumen sedikit demi sedikit akan terbangun karena sudah merasakan manfaat positif dari produk yang dihasilkan. 

Pengetahuan Produk bagi Konsumen

Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui detail produk yang dikonsumsi. Ketika perusahaan memproduksinya sesuai dengan standard yang berlaku, maka konsumen dapat mencari informasi penting yang berhubungan dengan komposisi bahan makanan, tanggal kedaluwarsa, tanggal produksi, dan masih banyak lagi secara mudah.  

Menjaga Brand Image Perusahaan

Kualitas produk yang baik berbanding lurus dengan citra produk dan perusahaan. Didukung dengan kepercayaan konsumen yang sudah terbangun. 

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait Good Manufacturing Practices atau Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik. Penting untuk selalu memperhatikan kualitas suatu produk mulai dari proses produksi, sampai ke proses distribusi, sehingga nilai suatu produk tidak berkurang ketika sampai ke tangan konsumen. 

Ketahui lebih lengkap tentang proses distribusi makanan dan minuman di Indonesia dalam Whitepaper Advotics: Tantangan Logistik dalam Industri Farmasi & Industri Makanan-Minuman. Klik di sini  untuk mengetahui beragam solusi digitalisasi distribusi bagi produk Anda. 

FAQ

1. Bagaimana proses penerapan Good Manufacturing Practices atau Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik diatur dan diawasi dalam industri makanan dan minuman di Indonesia?

Proses penerapan GMP atau CPPOB diatur oleh Peraturan Menteri Perindustrian No 75/M-IND/PER/7/2010. Ini mengatur pedoman yang harus diikuti oleh industri pengolahan pangan untuk mencegah kontaminasi dan memastikan keamanan serta kualitas produk. Pengawasan dilakukan oleh instansi terkait seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan perusahaan mematuhi standar yang telah ditetapkan.

2. Apa saja perbedaan antara GMP dan CPPOB dengan standar lainnya dalam industri makanan dan minuman, serta bagaimana pengaruhnya terhadap mutu dan keamanan produk yang dihasilkan?

Perbedaan utama antara GMP atau CPPOB dengan standar lainnya adalah fokusnya pada pencegahan terhadap tercemarnya pangan secara biologis, kimia, atau fisik yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Standar ini menekankan praktik-praktik sanitasi, pemrosesan yang tepat, dan pemeliharaan lingkungan produksi yang bersih. Hal ini mempengaruhi mutu dan keamanan produk dengan memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang tinggi dan aman untuk dikonsumsi.

3. Bagaimana peran komitmen stakeholder dan pembentukan tim yang solid dalam kesuksesan penerapan GMP atau CPPOB dalam suatu perusahaan industri makanan dan minuman?

Komitmen stakeholder dan pembentukan tim yang solid sangat penting dalam kesuksesan penerapan GMP atau CPPOB dalam sebuah perusahaan. Komitmen dari seluruh stakeholder, mulai dari pemilik, pemimpin, hingga karyawan, diperlukan untuk memastikan adopsi dan kepatuhan terhadap standar tersebut. Pembentukan tim yang solid dengan penanggung jawab yang kompeten memastikan bahwa praktik-praktik GMP atau CPPOB diterapkan secara konsisten dan efektif dalam setiap tahapan produksi.