You are currently viewing CDOB: Tujuan, Prinsip, dan Aspek yang Diatur di Dalamnya

CDOB: Tujuan, Prinsip, dan Aspek yang Diatur di Dalamnya

  • Post author:
  • Post published:January 26, 2023
  • Post category:General

CDOB: Tujuan, Prinsip, dan Aspek yang Diatur di Dalamnya

Table of Contents

Mengenal Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB)

Dalam menjamin keberlangsungan proses distribusi produk pangan dan obat-obatan yang ideal, ada beberapa standardisasi yang diterapkan. Di Indonesia, regulasi ini diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Standar operasional yang umum diketahui adalah Good Distribution Practices atau yang biasa dikenal dengan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Artikel ini akan membahas secara garis besar apa yang dimaksud dengan standar Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dan beberapa aspek yang ada di dalamnya.

Baca Juga: Good Warehouse Practices 

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai seluk beluk sistem distribusi farmasi yang ada di Indonesia, Anda dapat mengunduh Whitepaper Advotics: Tantangan Logistik dalam Industri Farmasi & Industri Makanan-Minuman. Dapatkan pengetahuan lebih mendalam mengenai tantangan di Industri farmasi dan solusi yang tepat bagi tantangan tersebut. 

Pengertian CDOB & Tujuan CDOB 

Cara Distribusi Obat yang Baik atau CDOB merupakan standar dalam proses distribusi obat/bahan obat, yang bertujuan memastikan mutu sepanjang jalur distribusi/penyaluran sesuai persyaratan. Selain itu, CDOB berfungsi untuk menjamin dan memastikan bahwa proses distribusi telah sesuai dengan tujuan penggunaannya. Standar ini dibuat untuk mengantisipasi praktik pemalsuan obat/bahan obat serta beredarnya produk yang dapat merugikan konsumen, bahkan menimbulkan korban jiwa. 

Baca Juga: Rantai Dingin (Cold Chain) & Penerapannya dalam Distribusi Vaksin

Prinsip Umum Cara Distribusi Obat yang Baik 

Ada 5 prinsip umum yang diatur dalam ketentuan Cara Distribusi Obat yang Baik, di antaranya:  

1) Prinsip CDOB berlaku bagi aspek pengadaan, penyimpanan, penyaluran, hingga pengembalian obat/bahan obat dalam rantai distribusi. 

2) Semua pihak yang terlibat dalam proses distribusi obat bertanggung jawab memastikan mutu obat/bahan obat dan mempertahankan integritas rantai distribusi. 

3) Cara Distribusi Obat yang Baik berlaku juga bagi obat donasi dan obat uji klinis.  

4) Menerapkan prinsip kehati-hatian dengan mematuhi prinsip CDOB, misalnya dalam prosedur terkait kemampuan telusur (track and trace) dan identifikasi risiko.  

5) Kerja sama antara semua pihak termasuk pemerintah, bea & cukai, dan pihak yang bertanggung jawab untuk penyediaan obat, kepastian mutu, keamanan obat, serta mencegah paparan obat palsu terhadap pasien. 

Pihak dan Aspek yang Diatur dalam CDOB 

Cara Distribusi Obat yang Baik mengatur beberapa pihak yang terlibat dalam alur distribusi produk farmasi. Pihak-pihak tersebut mencakup: 

Produsen obat, Pedagang Besar Farmasi (PBF), rumah sakit, apotek, personil di fasilitas distribusi (termasuk pihak lain yang bekerja sama berdasarkan kontrak dengan fasilitas distribusi seperti transporter, petugas kebersihan, dan petugas keamanan), pengemudi kendaraan, pelanggan dari fasilitas distribusi. 

Selain mengatur pihak-pihak yang diatur di dalamnya, CDOB juga mengatur beberapa aspek terkait distribusi diantaranya: 

  • Manajemen mutu mencakup kebijakan mutu, penanganan obat palsu dan diduga palsu hingga kajian manajemen
  • Organisasi, manajemen dan personalia
  • Bangunan dan peralatan mencakup kebersihan bangunan dan fasilitas penyimpanan, program pencegahan dan pengendalian hama, pemetaan suhu area penyimpanan hingga pemeliharaan peralatan 
  • Kegiatan operasional mencakup pengadaan obat dan bahan obat, pemilihan pemasok, pemilihan pelanggan, stock opname, hingga proses pengiriman obat/bahan obat
  • Inspeksi dan audit mutu 
  • Keluhan obat dan bahan obat kembalian diduga palsu 
  • Transportasi
  • Sarana distribusi berdasarkan kontrak 
  • Dokumentasi 
  • Bahan obat 
  • Produk rantai dingin (cold chain product)
  • Narkotika dan psikotropika 

Demikian penjelasan mengenai gambaran umum Cara Distribusi Obat yang Baik atau CDOB. Dibutuhkan kerja sama semua pihak yang terlibat agar standar ini dapat diterapkan dalam sistem distribusi produk farmasi. Selain itu penerapan teknologi otomatis dapat dijadikan alternatif untuk mempermudah kerja sama dan pelacakan berbagai produk farmasi dalam sistem distribusi. Tingkatkan visibilitas dan permudah koordinasi antar pihak terlibat dengan menggunakan Advotics.

Cari tahu lebih lanjut tentang beragam produk Advotics sekarang!