Table of Contents
Grosir dan Eceran serta Pentingnya Bagi Bisnis
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan sebelum memulai sebuah bisnis. Salah satunya, pastikan Anda sudah mengetahui jenis bisnis apa yang ingin ditekuni. Apakah ingin mengambil peran sebagai pihak grosir (wholesaler) atau pengecer (retailer). Simak apa saja perbedaan grosir dan eceran yang tentunya dapat mempermudah Anda untuk menentukan bisnis sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang sudah ditetapkan.
Perbedaan Grosir dan Eceran
1) Jumlah Barang yang Dijual
Pihak retailer melakukan penjualan produk secara satuan (per pcs) sedangkan wholesaler melakukan penjualan produk dalam jumlah banyak (per lusin/karton, dsb).
2) Pihak yang Membeli Barang atau Jasa
Salah satu pembeda utama dari grosir dan eceran adalah siapa pihak pembeli dari barang-barang yang dijual. Dalam bisnis grosir, penjual mendistribusikan barang kepada toko dengan skala penjualan yang lebih kecil atau kepada pihak pengecer. Berbeda dengan eceran, pihak pengecer akan menjual langsung barang kepada konsumen tingkat akhir untuk segera dikonsumsi. Grosir biasa dikenal juga dengan istilah perusahaan B2B atau Business to Business sedangkan Eceran lebih dikenal sebagai perusahaan B2C atau Business to Consumer yang produknya tersedia secara langsung untuk dibeli oleh konsumen akhir.
3) Jumlah Persediaan Produk
Pihak eceran memiliki persediaan produk lebih sedikit sedangkan pihak grosir memiliki persediaan produk lebih banyak karena harus menyalurkan produk kepada beberapa pihak pengecer.
4) Harga Produk yang Dijual
Perbedaan grosir dan eceran yang umum diketahui terletak pada harga produk yang dijual. Grosir menjual barang dalam jumlah banyak dengan harga yang lebih murah kepada pihak pengecer. Sebaliknya pihak pengecer menjual barang dengan harga yang lebih mahal kepada konsumen akhir karena mereka mengambil margin penjualan.
5) Metode Penjualan
Eceran dan grosir juga memiliki perbedaan dalam metode penjualan. Pihak eceran dikunjungi pelanggan untuk membeli barang yang dijual, sedangkan grosir dikunjungi retailer atau dapat menjual produk secara keliling melalui salesman/canvasser
Baca Juga: Cara Meningkatkan Effective Call
6) Penataan Produk
Penataan produk yang menarik merupakan salah satu pemberi kesan pertama dalam strategi pemasaran. Maka dari itu, karena menjual produknya kepada konsumen akhir pihak retailer/eceran fokus pada penataan produk yang lebih menarik, sedangkan grosir tidak mengutamakan penataan produk melainkan fokus pada harga dan pilihan produk.
Ketahui Lebih Lanjut: Pentingnya Store Planogram dan Mengapa Monitoringnya Harus Didigitalisasi
Itulah beberapa macam perbedaan grosir dan eceran yang dapat menjadi pertimbangan Anda. Pastikan untuk selalu mengedepankan distribusi yang baik dalam setiap bisnis yang dijalankan.
Pantau terus pergerakan produk dalam rantai distribusi Anda dengan Advotics, solusi manajemen rantai pasok Anda. Klik di sini untuk mengetahui ragam produk dan keunggulan Advotics.