Pengertian Sistem Inventory

Sistem inventory merupakan pengaturan persediaan barang terkait aktivitas logistik sebuah perusahaan. Persediaan barang tersebut difungsikan sesuai dengan tujuan perusahaan; ada yang disimpan dan langsung dijual, ada pula yang disimpan sebagai bahan baku produksi. Tujuan ini juga akan menentukan jenis sistem inventory yang digunakan oleh perusahaan.

Sebagai pelaku usaha tentu diperlukan pemahaman terhadap pentingnya sistem inventory agar perusahaan mampu untuk menjaga persediaan barang dan memenuhi permintaan pelanggan sehingga bisnis mampu memperoleh keuntungan.

Jenis Sistem Inventory

Perusahaan menyimpan berbagai jenis barang di gudang atau tempat penyimpanan khusus. Biasanya jenis barang ini tergantung juga dengan jenis bisnis yang dijalankan oleh perusahaan.

Ada beberapa jenis inventory yang biasa ditemukan, seperti: 

1. Barang jadi (finished goods): produk akhir yang sudah selesai dan siap dipasarkan kepada supplier/konsumen.
2. Bahan baku/mentah (raw materials): barang yang akan digunakan untuk menghasilkan produk jadi.
3. Barang dalam proses (work in process): barang yang belum selesai diproduksi, dengan kata lain masih membutuhkan tahap lanjutan. Dalam beberapa kasus berbentuk produk jadi namun belum memasuki tahap quality control atau assembly.
4. Barang MRO (Maintenance, Repair and Operating): merupakan barang yang digunakan untuk memelihara dan memperbaiki peralatan/mesin dalam proses produksi. 
5. Stok pengaman: barang tambahan untuk mengantisipasi adanya lonjakan permintaan pasar/kekurangan persediaan di gudang. 

Manfaat Sistem Inventory 

Menghindari Situasi Kekurangan Bahan 

Kekurangan bahan menjadi salah satu penyebab kerugian bisnis sebuah perusahaan. Kesempatan untuk mendapatkan keuntungan melalui penjualan produk justru terhambat karena produk tidak tersedia. Sistem inventory menjadi jawaban untuk menyediakan produk cadangan ketika adanya peningkatan permintaan. 

Baca Juga: 5 Jurus Jitu Manajemen Stok untuk Bisnismu 

Mengontrol Persediaan

Sistem inventory gudang sengaja didesain untuk selalu mengontrol persediaan barang dengan adanya proses inbound dan outbound yang terorganisir. Distribusi stok dari satu lokasi ke lokasi lain dapat diatur berdasarkan fleksibilitas masing-masing pesanan. 

Warehouse Management System Advotics  memungkinkan mobilitas barang di dalam gudang dapat dipantau secara lebih transparan. Staf gudang juga dapat memaksimalkan kinerja karena semua data perpindahan barang dapat terekam secara lebih akurat. Dengan menggunakan teknologi barcode/qr code, semua barang dapat tercatat secara otomatis tanpa perlu melakukan sistem perhitungan dan pemantauan manual. Pantau pergerakan produk yang masuk dalam kategori fast moving, slow moving serta kurangi kesempatan terjadinya dead stock di gudang yang akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan. 

Meningkatkan Reputasi Produk & Keuntungan Perusahaan

Salah satu hal yang dapat meningkatkan reputasi produk dalam proses distribusi adalah kualitas dan ketersediaan barang, serta kecepatan pengantaran. Gudang yang menerapkan sistem  terstruktur dan transparan dapat mengatur agar proses keluar masuknya barang terjadi secara lancar. Sistem keluar masuk barang ini dapat disesuaikan dengan tanggal kedaluwarsa atau waktu masuknya barang ke gudang, sehingga barang dapat sampai ke tangan konsumen dengan kualitas yang terjaga. 

Kualitas barang hingga kepuasan pelanggan ini tentu berdampak langsung dengan reputasi produk yang secara otomatis akan meningkatkan grafik pemasaran. Jadwalkan demo untuk pengawasan sistem gudang yang lebih transparan. 

Masih ragu untuk mengoptimalkan fungsi sistem inventory? Fungsi yang optimal akan menghadirkan keuntungan bagi bisnis, menghemat sumber daya dari segi tenaga, dana, serta waktu kerja yang lebih efektif dan efisien. Belum menemukan sistem inventory yang sesuai? Cari tahu lebih lanjut tentang Warehouse Management System Advotics