Apakah perusahan dapat melihat visibilitas pergerakan penjualan setiap produk melalui distribution layer mereka dengan jelas? Produk didistribusikan ke mana dan ke siapa saja sebelum sampai ke tangan konsumen? Sudahkah perusahaan menggunakan teknologi track and trace?
Untuk Apa Track and Trace?
Dalam model supply chain konvensional, visibilitas produsen atau pemegang merek terhadap penjualan produk terbatas hanya sampai level distributor saja. Namun, perusahaan yang memiliki sistem supply chain yang terintegrasi dapat meningkatkan fleksibilitas dan kecepatan mereka dalam merespon event eksternal.
Event Eksternal yang Dapat Mengganggu Distribusi dan Brand Value Perusahaan
1. Produk Tersebar di Area yang Tidak Tepat
Untuk menjaga market fairness dan kestabilan jaringan distribusi, banyak perusahaan yang menetapkan pembagian area penjualan per distributor atau rayonisasi. Namun, seringkali tetap terjadi penjualan lintas batas (cross-border transaction) yang dapat mengganggu kestabilan tersebut. Misalnya ketika ada distributor yang menjual produk dengan harga diskon ke kota yang menjadi area distributor lain.
2. Produk B2B Dijual Sebagai Produk B2C
Beberapa perusahaan kadang menjual produk untuk B2B dan B2C secara bersamaan. Namun, produk kadang dibedakan mulai dari mereknya, ukurannya, atau desain produknya. Jika produk B2B dijual sebagai produk B2C, hal ini dapat merusak penjualan dan branding perusahaan di pasar.
3. Produk Eksklusif Dijual di Pasaran Bebas
Ada juga produk/merek yang hanya dapat dijual melalui pasar tertutup, misalnya melalui agen resmi, pemasaran berjenjang (MLM), dsb. Jika ada produk yang ternyata dijual di pasar bebas, harga retail dan pendapatan dari agen resmi dapat terganggu .
4. Produk Palsu
Selain masalah di jalur penjualan, produk di pasar juga rawan akan pemalsuan. Produk bernilai premium atau yang berdampak pada kesehatan manusia seperti obat-obatan khususnya akan sangat berdampak besar jika terbukti palsu oleh customer. Maka dari itu, jika setiap produk yang keluar dari pabrik tidak dapat ditelusuri riwayat penjualannya, pemalsuan produk menjadi sulit untuk dihentikan.
Solusi Track and Trace
Kemajuan teknologi dalam otomatisasi dan Internet of Things (IoT) telah terbukti berguna dalam meningkatkan visibilitas supply chain. Track and trace adalah sistem pencatatan pergerakan produk dari produksi, penyimpanan di gudang, distribusi, hingga produk terjual. Di setiap lokasi pemrosesan (pabrik dan gudang distributor) barang diidentifikasi dan informasi tersebut dikirim ke sistem.
Penyimpanan history distribusi produk dapat dilakukan untuk setiap satuan terkecil produk (botol, kotak, kaleng, karung, atau kemasan lainnya), tidak hanya per SKU. Data tersebut dapat diakses informasinya oleh karyawan dengan akses yang tepat.