Program promosi adalah bagian dari pemasaran untuk menarik pelanggan, mendorong penjualan, dan keluarnya barang. Jika dilakukan dengan benar, promosi penjualan dapat menghasilkan keuntungan yang besar bagi perusahaan. Namun, menjalankan prosesnya bukanlah hal yang mudah.
Contoh program promosi untuk toko:
- potongan harga secara langsung
- diskon jika membeli dengan kuantitas tertentu
- hadiah khusus setiap pembelian
- buy 10 get 1 free
Kendala Membuat dan Mengatur Program Promosi:
- Informasi promo lambat sampai ke toko atau bahkan tidak sampai sama sekali.
- Harus mencocokkan order yang masuk dengan syarat ketentuan promo satu persatu.
- Over-budget.
- Return on Investment dari program promosi sulit dihitung.
- Ketika promosi sudah berjalan, supervisor tidak semudah itu mengubah, memperpanjang, mempercepat periode berlakunya sebuah promosi.
Maka dari itu, diperlukan sistem manajemen yang dapat mengatur promosi agar salesman/supervisor dapat menggabungkan syarat dan ketentuan penawaran dengan pesanan toko dengan mudah.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membuat Program Promosi:
1. Pahami Jenis Tipe Promosi Mana yang Sesuai dengan Brand
Sesuaikan program promosi dengan Brand dan pasar sasaran yang ingin dituju. Apakah customer Anda lebih tertarik dengan promosi potongan harga atau insentif hadiah untuk setiap pembelian? Strategi promosi tidak perlu dibuat sendiri dari awal, belajarlah dari kompetitor lokal dan best practices dari global leaders di industri Anda.
2. Diskon Mana yang Perlu Diterapkan Untuk Meminimalkan Inventaris yang Bergerak Lambat (Slow Moving Inventory)
Fitur Product Insights biasanya digunakan untuk menentukan produk paling laris. Namun, sistem juga dapat menentukan produk mana yang paling lambat pergerakannya. Dari analisis tersebut, supervisor dapat memilih produk mana yang dapat diterapkan diskon potongan untuk mendorong penjualan produk tersebut.
Baca lebih lanjut: Apa itu Analisis Product Insights? Pentingnya untuk Principal dan Distributor?
3. Periode Berlakunya Program Promo
Supervisor harus menentukan waktu mulai dan berakhirnya suatu promosi. Apakah promosi itu akan berlangsung musiman? Seperti musim liburan? Pergantian cuaca? Contohnya, untuk produk payung dan jas hujan mungkin akan lebih laku jika promo diberlakukan di musim hujan.
4. Budget dan Limit Penggunaan
Tujuan utama promosi adalah untuk menarik pelanggan, namun, jika perusahaan memberikan promosi lebih dari budget akan menyebabkan kerugian. Oleh karena itu, penting sekali pemberian batasan penggunaan. Budget dapat dipilih dari maksimum pengeluaran pemotongan harga, atau maksimum jumlah toko yang dapat diberikan promo tersebut.
5. Target Demografi
Toko-toko dengan Performa Penjualan Tertentu
Tipe toko yang dapat ditargetkan dapat dibagi menjadi beberapa macam. Contoh pertama misalnya, ada toko yang performa penjualan produk untuk kategori snack sudah bagus, tetapi masih kurang untuk kategori minuman ringan. Bisa didorong penjualan minuman ringannya dengan program promosi.
Contoh kedua, untuk toko yang fokus menjual produk-produk tertentu, seperti toko bangunan atau toko alat tulis, perusahaan akan lebih berhasil menjalankan promosi dengan produk yang sesuai dengan tipe toko dibanding produk lain.
Toko-toko di Area Tertentu
Setiap area mempunyai inventaris dan angka penjualan yang berbeda, oleh karena itu, untuk mendapatkan keuntungan maksimal, supervisor harus menyesuaikan promosi untuk setiap area. Sistem Advotics dapat memungkinkan supervisor untuk menerapkan promosi ke semua toko di area atau hanya ke beberapa toko di suatu area.