Solusi Warehouse Management Menggunakan Barcode SKU Produk

Solusi Warehouse Management Menggunakan Barcode SKU Produk

Table of Contents

Apa itu penamaan identitas dalam produk? 

Identitas dalam produk adalah proses dimana produk diberikan suatu identitas yang dapat berupa RFID dan QR codes unik per item produk ataupun per jenis produk dengan SKU atau UPC barcodes. 

Selain mempermudah traceability, identitas pada produk berguna untuk mempercepat proses identifikasi produk selama aktivitas penyimpanan, pemindahan barang, dan penjualan. 

Baca lebih lanjut: Apa itu Track and Trace? Apa Manfaatnya untuk Produsen?

Apa Bedanya UPC Barcode & SKU vs Serial Number ?

UPC, SKU dan serial number merupakan penamaan identitas terhadap suatu produk. 

    • UPC = Kode digunakan sama persis di mana pun produk tersebut dijual. Kode produk minuman ukuran 600ml misalnya yang dijual di suatu toko, akan sama juga di toko lain. Biasanya UPC Barcode tercetak di kemasan produk.
    • SKU = Nomor SKU hanya valid di setiap distributor, gudang, atau toko untuk keperluan internal.
    • Serial Number = nomor unik ditetapkan untuk satu item produk. Meskipun dengan tipe dan ukuran produk yang sama, serial numbernya akan berbeda-beda.

Kode yang lebih umum digunakan di lapangan adalah UPC Barcode atau SKU. Serial number biasanya digunakan untuk produk yang rentan pemalsuan, produk dengan harga premium, atau produk yang perlu didata jalur pemasarannya.

Tracking UPC/SKU di Advotics Warehouse Management System (WMS)

Warehouse Management System Advotics dapat mengelola penyimpanan produk dengan ketiga jenis kode di atas (UPC Barcode, SKU, atau QR Code). 

Khusus untuk UPC Barcode dan SKU, sebelum stock-in/penerimaan barang, data produk baru harus dimasukkan ke dalam sistem. Selain SKU dan batch produksi, sistem akan memberikan produk tersebut kode unik di internal sistem pada saat barang diterima. Setelah itu, produk dapat diletakkan di area yang terpilih di warehouse (putaway). Location ID (zona/jalur dan bin) tempat produk tersebut disimpan juga dapat direkam oleh operator gudang.

Ketika produk dipesan oleh customer, operator gudang hanya perlu melihat produk yang diperlukan sesuai dokumen loading barang dalam app mereka. Kemudian mereka dapat dengan mudah mencari di mana letak produk-produk yang diminta di dalam warehouse. Untuk memastikan FIFO, sistem akan merekomendasikan ID lokasi produk dengan batch produksi terlama. 

Setelah produk ditemukan operator gudang akan mulai melakukan proses picking dan scanning barcode pada produk untuk mengupdate database stock level produk tersebut dalam warehouse.

Dengan demikian, kuantitas produk yang diterima maupun dikirimkan dapat dicocokkan dengan barang yang dipindahkan. 

Dalam waktu yang bersamaan, supervisor dan manajemen juga dapat mengakses semua data inventory di semua warehouse pada web dashboard. Hal ini dapat mempermudah monitoring utilisasi gudang dan stock level di semua area.   

Share :
advo

Recent Posts

Maksimalkan Manajemen Tata Letak Gudang Jadi Lebih Praktis!

Yuk! simak tips berikut agar manajemen tata letak gudang Anda jadi lebih efisien dan tingkatkan…

6 months ago

7 Indikator Loyalitas Pelanggan

Sejauh mana sebuah brand berhasil mendapatkan hati pelanggan? Simak 7 indikator loyalitas pelanggan di artikel…

12 months ago

Loyalitas Pelanggan: Definisi dan Cara Meningkatkannya

Selain menerapkan strategi optimal untuk meningkatkan jumlah pelanggan, perusahaan juga perlu memperhatikan faktor loyalitas pelanggan.…

12 months ago

Point of Sales: Mengapa Penting dalam Bisnis dan Tips Memilih POS

Apa saja fungsi layanan Point of Sales dalam penjualan? Apakah tanpa penggunaan POS sistem transaksi…

12 months ago

Tips Kelola Stok Barang di Musim Hari Raya

Apa langkah efektif untuk mengelola stok barang jelang hari raya Lebaran? Simak penjelasan selengkapnya di…

1 year ago

Strategi Distribusi Optimal Jelang Hari Raya

Apa saja strategi distribusi yang bisa Anda lakukan untuk membuat proses distribusi jadi lebih optimal…

1 year ago

This website uses cookies.