Proses Manajemen Inventory dan Metode Penerapannya

Proses Manajemen Inventory dan Metode Penerapannya

Table of Contents

Pengertian Manajemen Inventory 

Manajemen inventory merupakan pengaturan persediaan barang yang terkait dengan aktivitas logistik. Barang yang disimpan ini memiliki berbagai tujuan, tergantung jenis dan skala bisnis sebuah perusahaan. Ada barang yang disimpan untuk proses produksi dan ada pula barang yang langsung dijual kembali. Apapun tujuan penyimpanannya, tentu tidak luput dari proses pengaturan gudang yang dikenal dengan manajemen inventory. Simak tahapan dan metode pendekatan dalam manajemen inventory pada penjelasan di bawah ini! 

Baca Juga: Jenis Sistem Inventory & Manfaatnya Bagi Usaha 

Proses Manajemen Inventory 

Untuk menyimpan persediaan barang di gudang ada manajemen inventory yang harus dijalankan. Aktivitas ini meliputi pelacakan, pengendalian stok secara komprehensif, hingga aktivitas pengiriman kepada konsumen. 

Beberapa tahap yang ada dalam proses manajemen inventory di antaranya: 

Pengantaran Barang ke Gudang

Barang yang diterima dapat berupa bahan mentah untuk pabrik, barang jadi untuk distributor, dan bahan baku tidak langsung yang berperan dalam proses produksi industri. 

Penerimaan Barang 

Barang yang sudah diantar di tahap sebelumnya akan diperiksa, dikelompokkan, dan disimpan pada area tertentu sesuai dengan kebijakan masing-masing gudang perusahaan. Di tahap ini, barang akan diberi SKU dan QR Code/RFID untuk memudahkan pelacakan. Warehouse Management System Advotics memfasilitasi kemudahan pelacakan barang dengan teknologi QR Code/RFID. Cari tahu selengkapnya! 

Pemantauan Level Inventory 

Penting untuk memantau level inventory dengan melakukan perhitungan secara berkala, didukung dengan bantuan teknologi otomatis untuk mempermudah tracking jumlah barang. Memiliki data inventaris yang akurat dapat meminimalisir terjadinya kemungkinan habisnya stok. Mulai beralih ke teknologi otomatis sekarang! 

Masuknya Pesanan dari Pembeli

Di tahap ini, pihak pembeli menunjukan ketertarikan atas stok yang dimiliki perusahaan dan biasanya berlanjut dengan transaksi pembelian, di mana pihak pembeli mengajukan purchase order dan penjual menerbitkan sales order.

Persetujuan Pembelian 

Pada tahap ini pesanan yang telah masuk diverifikasi dan kemudian dilanjutkan dengan proses pengecekan semua dokumen administrasi terkait pemesanan. 

Pengambilan Barang 

Pesanan yang telah diverifikasi, kemudian diambil dari area stok dan dikirim kepada pembeli sesuai dengan tujuan pembelian (kegiatan produksi, untuk dijual kembali, atau langsung ke pelanggan). 

Pembaruan Data Inventory 

Setelah barang keluar, dilakukan pembaruan sistem terkait jumlah barang yang dibagikan kepada semua pihak yang terkait. Jika menggunakan Warehouse Management System Advotics maka semua rekam jejak keluar masuknya barang sudah terupdate secara otomatis tanpa perlu melakukan pembaruan data secara manual. 

Baca Lebih Lanjut: Panduan Lengkap Sistem Manajemen Gudang 

Pengisian Kembali (Restock) 

Pengisian kembali inventory gudang sesuai dengan kebutuhan. Proses ini disesuaikan dengan metode pendekatan yang ditetapkan oleh masing-masing gudang.

Metode Pendekatan Manajemen Inventory 

Selain menerapkan beberapa proses atau tahapan yang ada dalam manajemen inventory, umumnya perusahaan menggunakan beberapa metode dalam pengelolaannya. Berikut ini beberapa pendekatan yang biasa digunakan dalam manajemen gudang. 

Metode Economic Order Quantity (EOQ) 

Metode pengelolaan persediaan dengan cara membeli persediaan sesuai dengan jumlah pesanan, spesifikasi, hingga waktu penyelesaian sesuai dengan pesanan yang diterima. 

Metode Material Requirement Planning (MRP) 

Dikenal juga dengan metode perencanaan kebutuhan material. Metode ini menitikberatkan pengendalian dan perencanaan persediaan untuk menjamin bahan baku selalu tersedia. Metode ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan bahan baku walaupun dalam jumlah yang sedikit. 

Metode ABC 

Analisa ABC mengutamakan pengelompokan persediaan berdasarkan nilai total persediaan. Setiap item diberikansesuai kelasnya masing-masing. 

Metode Just In Time (JIT) 

Pada metode ini perusahaan diusahakan memiliki persediaan 0 atau mendekati nol. Tujuannya untuk meminimalisir biaya persediaan. Perusahaan hanya mengusahakan untuk membeli persediaan saat sedang dibutuhkan sehingga tidak ada produk yang terbuang. 

Metode Periodic Review 

Pemesanan persediaan dilakukan pada jangka waktu yang sama dari waktu ke waktu. Keunggulannya, perusahaan tidak perlu melakukan perencanaan administrasi yang cukup panjang karena proses pembelian persediaan sudah terjadwal secara rutin. 

Demikianlah penjelasan mengenai tahapan dalam manajemen inventory dan metode yang penerapannya. Pastikan untuk selalu mengikuti tahapan tersebut dan menerapkan metode yang sesuai dengan jenis bisnis Anda. 

kezia

Recent Posts

Maksimalkan Manajemen Tata Letak Gudang Jadi Lebih Praktis!

Yuk! simak tips berikut agar manajemen tata letak gudang Anda jadi lebih efisien dan tingkatkan…

6 months ago

7 Indikator Loyalitas Pelanggan

Sejauh mana sebuah brand berhasil mendapatkan hati pelanggan? Simak 7 indikator loyalitas pelanggan di artikel…

12 months ago

Loyalitas Pelanggan: Definisi dan Cara Meningkatkannya

Selain menerapkan strategi optimal untuk meningkatkan jumlah pelanggan, perusahaan juga perlu memperhatikan faktor loyalitas pelanggan.…

12 months ago

Point of Sales: Mengapa Penting dalam Bisnis dan Tips Memilih POS

Apa saja fungsi layanan Point of Sales dalam penjualan? Apakah tanpa penggunaan POS sistem transaksi…

12 months ago

Tips Kelola Stok Barang di Musim Hari Raya

Apa langkah efektif untuk mengelola stok barang jelang hari raya Lebaran? Simak penjelasan selengkapnya di…

1 year ago

Strategi Distribusi Optimal Jelang Hari Raya

Apa saja strategi distribusi yang bisa Anda lakukan untuk membuat proses distribusi jadi lebih optimal…

1 year ago

This website uses cookies.